Budidaya Berkelanjutan Kangkung Darat dengan Pupuk Organik Diperkaya di Kelurahan Pasir Putih

Penulis

  • Hasriati Nasution Universitas Jambi
  • Suryanto Universitas Jambi
  • Yusfaneti Universitas Jambi
  • Asmadi Saad Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.53867/jpm.v4i1.117

Kata Kunci:

kangkung darat, pupuk organik diperkaya, tanah ultisol, penyuluhan pertanian, kesuburan tanah

Abstrak

Kangkung adalah tanaman yang dapat hidup lebih dari satu tahun, terdiri atas dua jenis, yakni kangkung darat dan air. Tanaman ini kaya akan vitamin A, C, dan beta-karoten, yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dan mencegah oksidasi kolesterol. Untuk mendukung pertumbuhan kangkung pada tanah Ultisol, diperlukan pupuk organik yang diperkaya dengan kapur dolomit, batuan fosfat alam, dan abu janjang. Pupuk ini meningkatkan kesuburan, memperbaiki pH tanah, dan mendukung aktivitas mikroorganisme. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK RT 23, Kelurahan Pasir Putih, Kota Jambi, dalam menanam kangkung darat menggunakan pupuk organik yang diperkaya. Penyuluhan dilakukan melalui dua tahap: pemberian materi dan praktik lapangan. Tim pengabdian menyediakan bibit, pupuk, alat pendukung, dan bahan penyuluhan. Hasil menunjukkan antusiasme tinggi peserta, yang memahami penggunaan pupuk organik dan dosisnya dengan tepat. Setelah penyuluhan, keterampilan peserta meningkat, ditandai dengan kemampuan menanam kangkung yang tumbuh subur dengan daun hijau mengilap. Diharapkan keterampilan ini mendukung keberlanjutan pertanian lokal.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Alibasyah, M. R. (2016). Perubahan beberapa sifat fisika dan kimia Ultisol akibat pemberian pupuk kompos dan kapur dolomit pada lahan berteras. Jurnal Floratek, 11(1), 75–87.

Ansyari, F., & Jasmani. (2021). Pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir) sebagai pencegahan stunting. Jurnal Agrifor, 21(1).

Djuariah, D. (2007). Evaluasi plasma nutfah kangkung di dataran medium Rancaekek. Jurnal Hortikultura, 7(3), 756–762.

Haryoto. (2009). Bertanam kangkung raksasa di pekarangan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Junior, P. (2021). Budidaya tanaman kangkung (Ipomea reptans Poir) di Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Diakses dari http://repository.pertanian.go.id pada 25 November, pukul 20:34:14.

Maulana, A. I., Alfandi, & W. Sri. (2014). Pengaruh dosis batuan fosfat dan dolomit terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hypogaea L) kultivar Tuban. Agroswagati Jurnal Agronomi, 5(2).

Nuro, F., Priadi, D., & Mulyaningsih, E. S. (2016). Efek pupuk organik terhadap sifat kimia tanah dan produksi kangkung darat (Ipomea reptans Poir). Dalam Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil PPM IPB 2016 (pp. 29–39).

Putro, B. P., Walidaini, R. A., Samuudro, G., & Nugraha, W. D. (2016). Peningkatan kualitas kompos sampah organik kampus dengan diperkaya pupuk NPK dan urea. Prosiding SNST ke-7 Tahun 2016 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim, Semarang.

Rahmawati. (2018). Teknik pengelolaan limbah rumah tangga berbasis komunitas. Jurnal Teknologi Lingkungan, 2(1), 40–46.

Raksun, A., Zulkifli, L., & Mahrus, M. (2020). Pengaruh dosis dan waktu pemberian kompos terhadap pertumbuhan kangkung darat. Jurnal Pijar Mipa, 15(2), 171–176.

Rizki, M. (2020). Pengaruh pemberian pupuk kompos sampah kota dan urin kambing terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L). Skripsi, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan.

Siregar, M. J., & Nugroho, A. (2021). Aplikasi pupuk kandang pada tanah merah (Ultisol soil) di lahan pertanian Batam, Kepulauan Riau. Serambi Engineering, 6(2), 1870–1878.

Siringoringo, R. (2018). Kajian beberapa sifat kimia Ultisol dan hasil biji kedelai varietas Anjasmoro akibat pemberian abu janjang kelapa sawit. Skripsi, Universitas Jambi.

Suroso, B., & Antoni, N. E. R. (2016). Respon pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir) terhadap pupuk bioboost dan pupuk ZA. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 14(1).

Swastini, N. L. M. (2015). Pengaruh arang sekam sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat (Ipomea reptans Poir). Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Syahputra, E., Fuzi, & Razali. (2015). Karakteristik sifat kimia subgrup tanah Ultisol di beberapa wilayah Sumatera Utara. Jurnal Agroekoteknologi, 4(1), 1796–1803.

Wandansari, N. R., Suntari, R., & Soemarno. (2020). Pembuatan kompos dari sampah pasar dengan teknologi open-windrow. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1–13.

Yunianti, I. F., Paputri, D. M. W., & Setyanto, P. (2016). Pengaruh pemberian pupuk anorganik dan organik terhadap hasil tanaman kangkung di lahan tadah hujan. Dalam Prosiding Seminar Nasional Membangun Pertanian Modern dan Inovatif Berkelanjutan dalam Rangka Mendukung MEA (pp. 455–459).

Zuraida, P. A., & Yulia, N. (2021). Pengaruh aplikasi kompos kotoran sapi dan paitan terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman kedelai. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 8(1), 123–133.

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-31

Cara Mengutip

Nasution, H., Suryanto, Yusfaneti, & Saad, A. (2024). Budidaya Berkelanjutan Kangkung Darat dengan Pupuk Organik Diperkaya di Kelurahan Pasir Putih. Studium: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 13–20. https://doi.org/10.53867/jpm.v4i1.117